Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

Penyebab utama dari kanker serviks adalah HPV, yaitu virus yang menetap sehingga menginfeksi serviks.Meskipun pada sebagian yang terinfeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya karena kekebalan tubuh sedangkan pada sebagiannya lagi akan menetap dan menjadi meningkatnya risiko kanker serviks.

Kanker Serviks


Kanker serviks terdiri dari beberapa tipe. Tipe yang paling umum adalah squamous cell carcinoma (SCC) yang merupakan 80-85% dari seluruh kanker serviks. Penyebab utamanya adalah Human Papilloma Virus (HPV). Sedangkan beberapa tipe kanker serviks lainnya adalah adenocarcinoma, adenosquamos, small cell carcinoma, melanoma dan juga lymphoma. Beberapa jenis kanker serviks tersebut merupakan kanker serviks langka yang tidak berkaitan dengan Human Papilloma Virus.

 yaitu virus yang menetap sehingga menginfeksi serviks Gejala Kanker Serviks Stadium 2Gejala kanker serviks pada tahap dini tidak menimbulkan gejala. Hanya saja beberapa kondisi dimana wanita mengalami perubahan seperti mengalami pendarahan, merasakan sakit punggung diluar menstruasi, kemudian sakit apabila buang air kecil ditandai dengan air seni yang keruh.

Selanjutnya dengan konstipasi dan perasaan kembung dalam keadaan perut kosong. Kemudian wanita yang terserangn infeksi HPV akan mengalami rasa nyeri pada saat melakukan hubungan intim. Tanda yang paling sering dialami adalah mengalami keputihan yang abnormal. Bahkan beberapa kondii seperti kaki mengalami bengkak dan kebocoran urin harus dicurigai sebagai tanda kanker serviks.

Pemeriksaan kesehatan yang berhubungan kanker serviks dapat dilakukan, salah satunya dengan melakukan pap smear untuk mengetahui kondisi sel serviks. Kondisi ini sekaligus dapat menjadi pencegahan dini pada kanker serviks. Apabila hasil pap smear ditemukan abnormal pemeriksaan dan pengobatan dini akan membantu mengurangi risiko terjadinya kanker serviks.

Pap smear mampu mengidentifikasi carcinoma in situ (CIS) pada serviks. Hal inilah wanita direkomendasikan untuk melakukan pap smear sekurang-kurangnya setahun sekali dari awal melakukan hubungan seksual. CIN tidak tumbuh pada wanita yang sudah mengalami infeksi HPV dan juga tidak semua wanita memiliki CIN kanker serviks. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang mampu menyembuhkan infeksi HPV.

Kanker Serviks Stadium 2


Pada tahapan kanker serviks digolongkan dengan stadium dalam kanker. Hal ini dapat membantu prospek pemulihan dan jenis pengobatan yang dilakukan. Berikut ini adalah stadium kanker :

1. Stadium 1


Stadium 1 atau disebut juga dengan stadium prakanker.Pada stadium prakanker dapat diobati dengan histeroktomi bahkan apabila pasien ingin memiliki anak dapat dilakukan dengan metode cone biopsy. Jarang sekali yang ditemukan pada stadium prakanker kecuali apabila wanita melakukan pemeriksaan dan pencegahan sehingga tidak dapat menyebar menjadi sel kanker yang lebih luas dan membahayakan kesehatan.

2. Stadium 2


Selanjutnya adalah kanker serviks stadium awal yaitu stadium 1 dan 2. Dimana ukuran tumor kurang dari 4 cm yang dilakukan dengan radikal histerektomo atau dengan melakukan radioterapi. Sedangkan apabila ukuran kanker sudah melebihi 4 cm maka dilakukan dengan kemoterapi dan radioterapi yang berbasis histerektomi, cisplatin atau juga yang berbasis cisplatin dan histeroktomi.

3. Stadium 3 dan 4


Merupakan stadium lanjut dimana dapat diobati dengan menggunakan kemoterapi dan radioterapi yang berbasih cisplatin. Bahkan pada stadium lanjut dokter akan mempertimbangkan dengan menggunakan kombinasi pengobatan dengan kemoterapi dan obat oral. Sedangkan pada kesembuhan yang tidak memungkinkan adalah dengan mengangkat atau menghancurkan sel kanker. Hal ini umum dilakukan apabila pengobatan yang bersifat paliatif untuk mengurangi gejala.

Pengobatan Kanker Serviks Stadium 2


Pada stadium 1, penderita kanker serviks dapat diberikan obat melalui prosedur bedah konservatif dimana wanita yang ingin menjaga kesuburan wanita. Sementara pada kondisi lain maka dapat dilakukan dengan mengangkat seluruh organ serviks dan juga uterus. Apabila setelah dilakukan pembedahan, direkomedasikan untuk menunggu sekurang-kurangnya rentan waktu satu tahun untuk melakukan program kehamilan. Kemungkinan yang dapat terjadi pada stadium 1 adalah penyebaran kanker pada kelenjar getah bening pada tahap akhir stadium 1. Bahkan pembedahan lebih memungkinkan melakukan pengangkatan pada kelenjar getah bening dari uterus.

Tumbuh kembali kanker pada sisa serviks sangat langka meskipun demikian apabila kanker sepenuhnya diangkat dengan trachelectomy meskipun demikian pencegahan sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjut dan melakukan skrining pap smear. Pada gejala kanker stadium 2 awal maka dapat diobati dengan prosedur pengangkatan seluruh uterus. Sedangkan pada stadium lanjut yaitu stadium 2B hingga stadium 4B dengan menggunakan terapi kemoradiasi.

Pengobatan yang dilakukan pada kanker serviks tingkat keselamatan 5 tahun untuk kanker serviks tahap dini yaitu 92%. Sedangkan untuk kanker serviks stadium 1 maka 80-90% sedangkan pada 50-65% pada kanker stadium 2. Pada penderita kanker serviks stadium 3 hanya terjadi 25-35. Sedangkan pada stadium 4 sebesar 15%. Itulah mengapa sangat dianjurkan untuk skrining dan deteksi dini untuk membantu proses penyembuhan penderita kanker serviks.

Kesimpulan


Dengan demikian kanker serviks merupakan jenis kanker yang sangat mengancam wanita kedua setelah kanker payudara. Penyebab utama dari kanker serviks adalah virus, perantara dari penyebaran virus dapat dari hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan. Selain itu pada pria dapat menjadi media untuk memindahkan virus dari penderita ke wanita lainnya melalui hubungan intim.

Kanker serviks dibedakan berdasarkan pengobatan dan penyebaran yaitu stadium awal, stadium lanjut dan stadium akhir. Pada stadium awal kanker jarang sekali ditemui, sedangkan pada tadium lanjut yaitu stadium 2 dan stadium 3, umumnya wanita penderita kanker serviks mengalami beberapa keluhan. Keluhan yang dialami oleh wanita yang mengalami kanker serviks memang sulit dibedakan dengan gejala penyakit yang berhubungan dengan reproduksi.

Pemeriksaan lebih lanjut apabila ditemukan keluhan pada wanita yang berhubungan dengan alat reproduksi memang penting. Apalagi untuk kanker serviks, semakin ditemukan lebih dini maka pencegahan dapat dilakukan. Pemeriksaan dapat melalui berbagai cara, salah satunya dengan pap smear untuk mengetahui kondisi serviks. Apabila ditemukan infeksi HPV maka dapat dilakukan pemeriksaan yang lebih sering sehingga membantu dalam pengobatan.

Pada stadium 2, apabila wanita dengan kanker serviks ditemukan pada stadium 2 maka dapat dilakukan beberapa tindakan. Salah satunya dengan melakukan pembedahan, mengangkat sel kanker yang berada di serviks selanjutnya apabila berada di stadium 2B atau lebih dari masa stadium tersebut maka dapat dilakukan kemoterapi bahkan dapat pula dilakukan kombinasi pengobatan secara oral dan kemoterapi. Dukungan dari lingkungan sangat diperlukan untuk membuat wanita dengan kanker serviks mampu melewati pengobatan yang diberikan oleh ahli medis dalam membantu mengurangi penyebaran sel kanker pada serviks.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.