Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Pencegahan dan pengobatan ibu hamil terinfeksi virus herpes dapat dilakukan. Ini untuk mencegah kemungkinan terburuk dari penyakit herpes pada kesehatan ibu dan janin. Artikel kali ini yang akan membantu anda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh negatif penyakit herpes pada ibu hamil dan bagaimana solusi yang dilakukan agar penyakit herpes tidak membahayakan pada janin dan ibu hamil.

Penyakit Herpes


Penyakit herpes dibedakan menjadi dua yaitu herpes simpleks dan juga herpes zoster. Herpes simpelks umumnya menyerang mulut dan bibir bahkan ada juga yang bersarang pada kelamin sedangkan pada herpes zoster maka bagian kulit badan akan terserang, biasanya menyerang satu sisi tubuh saja.

Pencegahan dan pengobatan ibu hamil terinfeksi virus herpes dapat dilakukan Herpes Pada Ibu HamilHerpes berasal dari virus herpes yang dapat menular dengan mudah. Penularan virus herpes melalui bersentuhan dengan cacar herpes ataupun air liur sedangkan herpes alat kelamin dituarkan melalui hubungan suami istri dari penderita yang mengalami herpes.

Penyakit herpes genital pada wanita umumnya tidak menunjukan gejala akan tetapi harus tetap waspada karena akan menular. Penyakit herpes genital memiliki infeksi primer, replikasi virus, stadium laten dan juga stadium rekuren. Pertumbuhan penyakit herpes simpleks ataupun herpes genital akan berlangsung lebih cepat, bahkan pertumbuhannya dapat mencapai 8-16 jam sampai proses selesai.

Sedangkan penularan penyakit herpes melalui kontak dari orang yang terjangkit herpes ke seseorang melalui makanan dan minuman yang bersamaan, air liur dan peralatan yang terkontaminasi virus herpes. Mulut adalah infeksi yang sering terjadi menjadi media penyebaran virus dari orang yang terinfeksi ke orang sekitar. ( Baca juga: Tanda Kehamilan )

Penyakit Herpes Pada Ibu Hamil


Herpes masuk dalam kelompok penyakit TORCH merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hingga menganggu kehamilan. Virus yang menyebabkan herpes dibedakan menjadi dua tipe yaitu herpes simplek virus tipe 1 yang umum dapat menyerang mulut sedangkan herpes simplex virus tipe 2 umumnya menyerang organ genital.

Ibu hamil seringkali mengalami herpes genital yaitu virus yang herpes yang disebarkan melalui aktifitas seksual dari yang terinfeksi. Apabila seorang pria yang terinfeksi virus herpes maka dapat ditularkan melalui cairan sperma ke kelamin wanita.

Bahkan virus herpes tipe 1 dapat menyerang mulut dan ditularkan melalui organ genital melalui hubungan intim oral. Begitupa dengan virus herpes 2 yang seringkali ditemukan pada organ genital saja dapat ditularkan ke mulut dengan perlakuan yang sama yaitu hubungan seksual yang tidak sehat. Wanita memiliki risiko lebih besar mengalami herpes ketimbang pria. Kondisi ini dikarenakan wanita memiliki permukaan genital yang lebih lebar dan juga lebih terbuka.

Penyebaran virus herpes kini banyak ditemui pada remaja putri. Bahayanya apabila dibiarkan akan berpotensi untuk kambuh kembali dan terkena infeksi sehingga virus akan selamanya ada di dalam tubuh. Hal yang paling mengkhawatirkan akan menganggu kehamilan dan persalinan ibu dan juga janin.

Pemeriksaan perencanaan kehamilan memang sangat dibutuhkan untuk mengetahui kesiapan kesehatan ibu dan janin. Selain itu penyakit herpes harus diketahui melalui gejala yang terjadi pada ibu hamil. Meskipun penyakit herpes tidak dapat disembuhkan total akan tetapi dapat dideteksi dini sehingga tidak menimbulkan risiko yang terlalu bahaya untuk ibu hamil dan janin.

Berikut ini adalah gejala yang dialami oleh ibu hamil yang terserang penyakit herpes :


  1. Mengalami bisul dengan warna kemerahan dan menyerupai cacar

  2. Wanita akan mengalami nyeri yang tidak tertahankan

  3. Ibu hamil mengalami demam dan juga flu

  4. Mengalami sakit kepala dan gemetaran


Meskipun demikian tidak setiap virus herpes dapat menandakan gejala. Pemeriksaan dokter sebelum kehamilan memang sangat disarankan sehingga tidak berakibat gangguan yang fatal untuk kesehatan ibu dan janin.

Pengaruh Penyakit Herpes Pada Ibu dan Janin


Penyakit herpes akan membahayakan kehamilan apalagi bila ibu hamil terinfeksi virus herpes pertama kalinya. Ibu hamil yang terinfeksi herpes pertama kali akan membahayakan kesehatan janin, kondisi ini karena ketika pertama kali terinfeksi virus herpes akan mengalami masa aktif yang menyerang lebih lama dari pada penyakit herpes kambuhan.Hal inilah yang menyebabkan partikel herpes lebih banyak berkembang di dalam tubuh.

Selain itu ibu hamil yang pertama terkena virus herpes tidak mempunyai kekebalan tubuh yang optimal untuk perlindungan bayi. Padahal ketika melahirkan tubuh bayi akan bersinggungan dengan alat kelamin ibu yang dapat membuatnya tertular.

Penyakit herpes pada ibu hamil akan berisiko meningkatkan keguguran. Kondisi dimana virus herpes akan masuk ke dalam saluran plasenta dan menyebabkan keguguran meskipun demikian kasus terjadinya keguguran pada ibu yang mengalami herpes jarang terjadi.

Ibu hamil yang mengalami herpes harus dilakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengamati perkembangan herpes dan juga diberikan antivirus. Terlebih ketika ibu hamil melakukan persalinan normal melalui jalan lahir. Bayi akan tertular dan melewati jalan lahir sehingga dapat menyebabkan infeksi sehingga akan menyebabkan virus yang serius ketika bayi bertumbuh dewasa.

Pencegahan Herves dari Ibu ke Janin


Meskipun bayi yang dilahirkan dari ibu yang mengidap herpes melalui persalinan normal akan mengalami risiko herpes neonatal sebesar 40%. Meskipun bayi tidak langsung tertular oleh virus herpes akan tetapi apabila penderita sedang mengalami kondisi kesehatan yang buruk akan menyebabkan herpes mudah tertular pada bayi.

Inilah yang harus diwaspadai oleh ibu hamil bahwa virus herpes dapat menginfeksi janin melalui jalan lahir persalinan normal. Adapun cara mencegah penyakit herpes diantaranya adalah :


  1. Ibu dapat memisahkan peralatan mandi bayi dengan peralatan pribadi. Misalnya handuk ibu yang terinfeksi herpes dengan alat mandi bayi.

  2. Jagalah kebersihan alat makan bayi sehingga terhindar dari virus.

  3. Ibu mencuci tangan sehabis menyentuh luka atau dari toilet sebelum menyentuh bayi

  4. Apabila herpes kambuh di area mulut jaga jarak anda dengan bayi

  5. Letakan handuk yang bersih dan selimbut sehingga membatasi anda dengan bayi ketika bersentuhan dengan kulit

  6. Hindari menyentuh bayi secara langsung saat ibu terkena herpes, apalagi bila ibu mengalami herpes di bagian mulut, hindari mencium bayi sehingga akan meningkakan risiko terkena herpes


Dengan demikian wanita lebih rentan terinfeksi virus herpes, virus herpes tipe 1 ataupun tipe 2. Bahaya dari virus herpes pada ibu hamil apabila ibu hamil baru pertama kali mengalami infeksi sehingga membuat kekebalan tubuh ibu hamil terganggu dan juga akan beresiko ditularkan pada bayi. Bayi yang terkena virus herpes terinfeksi dari jalan lahir ketika persalinan berlangsung. Secara langsung bayi akan bersentuhan dengan virus herpes yang diderita ibu dan pemeriksaan apakah bayi terinfeksi ataupun tidak harus segera dilakukan.

 


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.