Perubahan kondisi seseorang akan lebih mudah diterjemahkan apabila melakukan pemeriksaan. Salah satu upaya medis untuk melakukan aktivitas tersebut adalah dengan menggunakan pengujian di laboratorium. Salah satu cara terbaru dalam mendeteksi kehamilan yaitu dengan menggunakan pengujian Human Chorionic Gonadotropin (HCG)
Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai jenis jenis hormon yang berbeda dengan masing fungsi yang berbeda pula. Hormon merupakan zat kimiawi yang diproduksi secara alami sehingga apabila dialirkan oleh darah akan menuju jaringan sel dan dapat memberikan pengaruh sesuai dengan fungsi masing-masing.
Salah satu hormon yang akan dibahas yaitu hormon HCG yaitu hormon human chorionic gonadotropin merupakan hormon glikoprotein dari keluarga gonadotropin disintesis oleh embrio manusia sehingga bagian dari plasenta yang terjadi selama kehamilan. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) memiliki dua berkas genetik CGA dan CGB. Pada saat kehamilan umumnya dilakukan pemeriksaan salah satunya dengan melakukan false negative uji imunologik kehamilan. Dalam fase ini hanya terjadi presentase 2% dari keseluruhan pengujian yang terlalu dini yaitu pada usia kehamilan dibawah 6 minggu. Sedangkan pada false positif terjadi pada 5% dari keseluruhan uji kehamilan.
Pada sebuah penelitian lebih lanjut menemukan bahwa pemeriksaan HCG hanya memiliki akurasi 95-98% sehingga terkadang pengujian kehamilan secara hormonal jarang dilakukan dikarenakan khawatir dengan hasil yang kurang memuaskan. Bahkan uji secara hormonal harus didukung dengan uji kehamilan lainnya untuk memastikan seseorang hamil atau tidak.
Pada saat pemeriksaan dalam metode lebih lanjut maka dapat menggunakan uji radioreceptorassy dan juga radioimmunoassay yang lebih sensitif dalam mendeteksi HCG apabila dibandingkan dengan uji kehamilan lainnya. Meskipun pada dasarnya dua metode tersebut membutuhkan peralatan yang lebih modern dan tenaga ahli yang terlatih.
Dengan menggunakan pemeriksaan menggunakan radioreceptory akan bereaksi silang dengan hormon luteinisasi sehingga akan lebih sensitif.Pemeriksaan yang melibatkan metode radioimmunoassay dapat dengan khusus untuk memeriksa rantai yang lebih spesifik seperti glikoprotein subunit beta yang berhubungan dengan kehamilan.
Sehingga dengan menggunakan metode tersebut HCG dapar dideteksi satu minggu setelah konsepsi. Bahkan pengujian ini akan memberikan informasi mengenai usia kehamilan dan juga sensitif yang dipakai dalam intrumen uji kehamilan. Meskipun cara ini dianggap sangat akurat dan menyempurnakan metode sebelumnya akan tetapi tidak dapat dikatakan 100% sempurna.
Bagi anda yang akan menggunakan pengujian HCG maka dapat menggunakan sebnit β yang merupakan enzyme linked Immunosorbent Assy dengan menggunakan cara ini akan mengabsorbsi antibodi dengan hasil yang sangat sensitif sehingga tingkat spesifikasi yang tinggi dalam waktu yang lebih cepat bahkan tidak membutuhkan biaya yang tinggi.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.