Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Tak jarang karena kurangnya alat ataupun karena kelalaian dan ketidaksiapan tenaga medis, proses ibu melahirkan menjadi terhambat dan tidak berjalan dengan semestinya. Hal seperti itu akan berkaibat fatal terhadap keselamatan dan kesehatan dari ibu maupun sang jabang bayi, terlebih kesalahan fatal dapat mengakibatkan hilang nyawa.

Selain faktor medis, semangat dan perjuangan dari ibu juga lah yang menjadi penentu bagaimana proses melahirkan tersebut dapat berjalan dengan baik. Mungkin semangat itu pula lah yang menjadi kekuatan bagi Ines Ramirez, seorang wanita asal Mexico. Ungkapan kasih ibu yang tak terhingga sepanjang masa menjadi sangat pas jika disangdingkan dengan apa yang telah ia lakukan. Pengalaman pahit karena bayi yang ia miliki sebelumnya meninggal, membuatnya tidak mau lagi mengalami hal sama.

Mungkin tidak pernah terbayang oleh anda bagaimana rasanya melahirkan seorang diri dengan kondisi di mana prosedur melahirkan dilakukan dengan cara caesar, tapi itulah ytang dilakukan oleh Ines dalam melahirkan bayinya. Ines nekat melakukan operasi caesar sendiri untuk melahirkan bayi yang dikandungnya. Ia menggunakan Pisau untuk membedah perutnya sendiri, dan dengan bantuan alkohol sebagai anestesi.

Ines tinggal di sebuah kota bernama Rio Talea. Kota tersebut hanya berpopulasi 500 orang penduduk dan akses komunikasi berupa telepon hanya dimiliki oleh satu orang dan cukup jauh dari rumahnya. Begitu pula dengan bidan yang biasa membantu proses persalinan berada cukup jauh dari rumahnya dan medan perjalanan yang harus ditempuh sangat kurang memungkinkan untuk kondisi perempuan hamil seperti dirinya.

Pada saat hendak melahirkan, suaminya sendiri tengah berada di sebuah bar. Karena kondisi yang tidak memungkin dan tak ada yang dapat dimintai pertolongan, maka ia memutuskan untuk melakukan prosedur operasi caesar sendiri di rumahnya menggunakan pisau dapur dan bantuan alkhol sebagai anestesi.

Ines memulai operasi pembedahan dengan terlebih dahulu menenggak 3 gelas alkohol sebagai anestesi, kemudian mulai membedah perutnya vertikal dari bagian bawah rusuk menuju bagian atas pubic. Setelah sekitar satu jam percobaan akhirnya ia bisa mengeluarkan bayi dalam kandungannya, ia kemudian memutong tali pusarnya menggunakan gunting, kemudian membalut lukanya dengan menggunakan pakaianya sendiri. Barulah setelah selesai ia mengutus anaknya yang sulung untuk memberitahu ayahnya.

Sesaat setelah itu, akhirnya pertolongan datang, lukanya sendiri kemudian dijahit dengan jarum dan benang seadanya yang tersedia. Kemudian barulah Ines dibawa menuju rumah sakit yang berjarak sekitar 8 jam perjalanan untuk mendapatkan penanganan medis yang lebih memadai. Ia dikatakan sebagai orang yang sangat beruntung, karena selamat dari prosedur bedah sendiri yang ia lakukan. Dengan beragam resiko besar seperti infeksi, kehilangan banyak darah, dan hal lainnya yang bisa saja merenggut nyawanya pada saat itu ia mampu selamat dan dipercaya sebagai orang satu-satunya yang berhasil melakukan bedah sendiri.

Pada saat ini Ines memiliki 7 orang anak, di mana satu anak meninggal karena keterlambatan penanganan pada saat hendak melahirkan. Sehingga ia tidak mau kejadian tersebut berulang, dan harus kembali kehilangan anaknya.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.