Ganjar Pranowo, yang merupakan calon presiden dengan nomor urut 3, berambisi mengembangkan program Badan Amil Zakat Nasional Jawa Tengah (Baznas Jateng) ke tingkat nasional apabila berhasil terpilih. Ganjar menyatakan bahwa saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, program Baznas Jateng yang ia dukung dinilai efektif dalam membantu masyarakat yang kurang mampu.
"Dulu, sebelum kami datang, Baznas Jateng hanya mendapat Rp300 juta sebulan. Tapi, setelah kami kelola dan dibuatkan sistem potongan langsung atau payroll (pegawai pemerintah), jumlahnya naik signifikan menjadi Rp6 miliar per bulan. Itulah kenapa Baznas Provinsi Jateng selalu menjadi percontohan nasional," ujar Ganjar dalam keterangannya, dikutip Selasa (26/12/2023).
1. Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat.
Ganjar menyatakan bahwa potongan gaji dari pegawai pemerintah digunakan untuk mendukung kepentingan masyarakat, termasuk perbaikan tempat ibadah, pembayaran tagihan rumah sakit, pemberian beasiswa, perbaikan rumah yang tidak layak huni, dan pemberian insentif kepada guru mengaji.
"Itu penggunaanya tidak butuh menunggu mekanisme anggaran yang ribet. Langsung bisa dipakai, asal persyaratannya sesuai," kata dia.
2. Penggunaan dana dari Baznas Jateng juga melibatkan pelatihan sebagai modal usaha.
Di samping itu, Ganjar menegaskan bahwa dana dari Baznas Jateng tidak hanya digunakan untuk keperluan konsumtif, melainkan juga dialokasikan untuk kegiatan produktif seperti pelatihan, penyediaan modal usaha, dan aspek lainnya.
3. Cocok untuk diterapkan secara nasional.
Pada kesempatan tersebut, Ganjar menyatakan bahwa praktik kerja yang dilakukan oleh Baznas Jateng dinilai baik. Oleh karena itu, menurutnya, perlu untuk dinasionalisasikan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat secara lebih luas.
"Itulah yang akan kami replikasi dan metodenya tidak terlalu sulit. Kalau itu dilakukan, maka potensi (Baznas) bisa sangat tinggi," ucap dia.