akil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, mengumumkan sebuah inisiatif yang mengejutkan dengan membuka kemungkinan untuk menampung para pengungsi Rohingya di Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau.

Pulau Galang, yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, telah menjadi tempat penampungan bagi pengungsi Vietnam pada masa lalu. Pilihan ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya memiliki pengalaman dalam menangani situasi serupa, tetapi juga siap memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan saat ini.

Dilansir dari Liputan 6, Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, ada dua tindak pidana yang terlibat dalam proses masuknya pengungsi dari Myanmar ke Indonesia. Pertama adalah tindak penyelundupan manusia, yang melibatkan pergerakan ilegal penduduk melintasi perbatasan dengan berbagai risiko dan ancaman. Kedua adalah perdagangan manusia, yang melibatkan eksploitasi individu untuk keuntungan ekonomi atau tujuan lainnya.

Lalu, kenapa pak Ma'ruf Amin memilih Pulau Galang sebagai tempat pengungsian Rohingya ?

Pulau Galang, yang terletak di Kepulauan Riau, Indonesia, memiliki sejarah yang kaya, terutama terkait dengan peranannya sebagai tempat penampungan pengungsi dari beberapa konflik kemanusiaan. Salah satu periode bersejarah yang paling terkenal adalah ketika pulau ini digunakan sebagai tempat pengungsian bagi para pengungsi Vietnam pada tahun 1979 hingga pertengahan 1980-an. Berikut adalah beberapa poin kunci dalam sejarah Pulau Galang:

  1. Pengungsian Pengungsi Vietnam (1979-1986):

    • Pulau Galang menjadi tempat penampungan pengungsi dari Vietnam yang melarikan diri dari konflik dan kebijakan politik di negara mereka.
    • Pada masa itu, Indonesia, dengan kerjasama dari UNHCR (Badan Pengungsi PBB), membuka kamp pengungsian di Pulau Galang sebagai respons terhadap krisis pengungsi Vietnam.
  2. Operasi Sasaran Khusus (SSO):

    • Operasi Sasaran Khusus (SSO) adalah nama yang diberikan untuk operasi pengungsian pengungsi Vietnam di Pulau Galang.
    • Pemerintah Indonesia dan UNHCR bekerja sama dalam menyelenggarakan kamp pengungsian yang mencakup beberapa pulau di Kepulauan Riau, termasuk Pulau Galang.
  3. Bantuan Internasional:

    • Komunitas internasional, termasuk negara-negara donatur dan lembaga kemanusiaan, memberikan bantuan untuk mendukung kebutuhan dasar para pengungsi, seperti tempat tinggal, makanan, dan layanan kesehatan.
  4. Pemulangan dan Resettlement:

    • Seiring berjalannya waktu, sebagian besar pengungsi Vietnam kembali dipulangkan ke negara asal mereka setelah kondisi politik dan keamanan di Vietnam membaik.
    • Beberapa pengungsi yang tidak kembali ke Vietnam memilih untuk diresettlement di berbagai negara di seluruh dunia.
  5. Sejarah Setelah Era Pengungsian Vietnam:

    • Setelah periode pengungsian Vietnam, Pulau Galang terus berkembang dan digunakan untuk berbagai kegiatan. Beberapa fasilitas di pulau ini diubah fungsi menjadi pusat pelatihan, dan sejumlah program rehabilitasi dilaksanakan.
  6. Pulau Galang Kini:

    • Saat ini, Pulau Galang juga dikenal sebagai objek wisata sejarah dan budaya. Terdapat Museum Pengungsian Vietnam yang memamerkan sejarah pengungsian tersebut, termasuk artefak dan informasi terkait.

Sejarah Pulau Galang sebagai tempat pengungsian menggarisbawahi peran Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan solidaritas internasional, serta menunjukkan kemampuan negara ini dalam menangani krisis kemanusiaan di masa lalu.

Sumber :

Tempo