Sudah Cemartkah Anjuran ‘Berbukalah Dengan yang Manis’?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.Sebenarnya, anjuran kalimat ‘berbukalah dengan yang manis’ tersebut adalah kesimpulan atau penafsiran yang bersifat simplifikasi dari kurma. Yang mana dizamannya, Rasulullah selalu berbuka dengan menyantap 3 butir kurma, karena kurma ini berasa manis, lalu dari situlah muncul makna keliru yang tumbuh menjadi anjuran bahwa kebiasaan Rasullulah adalah ‘berbukalah dengan yang manis’. Adapun tujuan menyantap makanan manis saat berbuka puasa yakni untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Hanya saja, sebaiknya kita tidak menelan mentah-mentah anjuran tersebut.Setelah seharian berpuasa, kemudian saat berbuka tubuh langsung diberikan makanan manis secara bertubi-tubi justru berimbas tidak baik untuk kesehatan. Berbuka puasa memang perlu dengan sesuatu yang manis, namun demikian hal ini bukan berarti pilihan hidangan berbuka harus dipenuhi oleh makanan yang berasa manis.Konsumsi panganan manis yang langsung dilakukan secara bertubi-tubi saat buka puasa malah akan mengakibatkan kenaikan gula darah yang cepat. Umumnya makanan manis dengan kandungan gula sederhana akan membuat kadar gula darah pada tubuh akan cepat naik dan cepat pula turunnya.Ketika gula darah dalam tubuh turun dengan cepat maka yang akan terjadi dengan tubuh kita adalah rasa lemas. Untuk itulah, mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara terus-terusan saat berbuka puasa bukan menambah energi, malah membuat tubuh kita terasa begitu lemas.Dengan demikian sebaiknya saat berbuka puasa, ada baiknya jika awali dengan konsumsi air putih agar tubuh segera terhidrasi untuk mengganti jumlah cairan yang banyak terbuang selama berpuasa. Setelah itu barulah, anda bisa mengkonsumsi makanan dan minuman manis secukupnya. Dan tahukah anda, ini juga yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah menganjurkan untuk berbuka dengan segelas air putih dan 3 butir kurma bukan berbuka dengan makanan dan minuman manis. Selain itu, kurma adalah buah yang mengandung karbohidrat kompleks bukan gula (karbohidrat sederhana) yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatanDan beberapa saat setelah menyantap kurma, barulah hidangan berat mulai boleh untuk disantap. Sementara itu untuk menjaga kadar gula darah agar tetap normal, maka ada baiknya selektiflah memilih makanan, jangan karena kelaparan, tiba-tiba anda balas dendam dengan menyantap makanan yang dihidangkan dimeja dengan membabi buta. Cobalah untuk menyantap makanan dengan kadar glikemik yang lebih rendah. Makanan tersebut akan dicerna tubuh lebih lambat sehingga kenaikan gula arah akan stabil dalam waktu yang lebih lama. Selain itu, jangan lupa untuk menyertakan buah dan sayuran agar nutrisi anda tetap terpenuhi.Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis. Artikel bisnis dan investasi


Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.


Sebenarnya, anjuran kalimat ‘berbukalah dengan yang manis’ tersebut adalah kesimpulan atau penafsiran yang bersifat simplifikasi dari kurma. Yang mana dizamannya, Rasulullah selalu berbuka dengan menyantap 3 butir kurma, karena kurma ini berasa manis, lalu dari situlah muncul makna keliru yang tumbuh menjadi anjuran bahwa kebiasaan Rasullulah adalah ‘berbukalah dengan yang manis’. Adapun tujuan menyantap makanan manis saat berbuka puasa yakni untuk menggantikan energi yang hilang setelah seharian berpuasa. Hanya saja, sebaiknya kita tidak menelan mentah-mentah anjuran tersebut.

Setelah seharian berpuasa, kemudian saat berbuka tubuh langsung diberikan makanan manis secara bertubi-tubi justru berimbas tidak baik untuk kesehatan. Berbuka puasa memang perlu dengan sesuatu yang manis, namun demikian hal ini bukan berarti pilihan hidangan berbuka harus dipenuhi oleh makanan yang berasa manis.

Konsumsi panganan manis yang langsung dilakukan secara bertubi-tubi saat buka puasa malah akan mengakibatkan kenaikan gula darah yang cepat. Umumnya makanan manis dengan kandungan gula sederhana akan membuat kadar gula darah pada tubuh akan cepat naik dan cepat pula turunnya.

Ketika gula darah dalam tubuh turun dengan cepat maka yang akan terjadi dengan tubuh kita adalah rasa lemas. Untuk itulah, mengkonsumsi makanan dan minuman manis secara terus-terusan saat berbuka puasa bukan menambah energi, malah membuat tubuh kita terasa begitu lemas.

Dengan demikian sebaiknya saat berbuka puasa, ada baiknya jika awali dengan konsumsi air putih agar tubuh segera terhidrasi untuk mengganti jumlah cairan yang banyak terbuang selama berpuasa. Setelah itu barulah, anda bisa mengkonsumsi makanan dan minuman manis secukupnya. Dan tahukah anda, ini juga yang dilakukan oleh Rasulullah. Rasulullah menganjurkan untuk berbuka dengan segelas air putih dan 3 butir kurma bukan berbuka dengan makanan dan minuman manis. Selain itu, kurma adalah buah yang mengandung karbohidrat kompleks bukan gula (karbohidrat sederhana) yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan

Dan beberapa saat setelah menyantap kurma, barulah hidangan berat mulai boleh untuk disantap. Sementara itu untuk menjaga kadar gula darah agar tetap normal, maka ada baiknya selektiflah memilih makanan, jangan karena kelaparan, tiba-tiba anda balas dendam dengan menyantap makanan yang dihidangkan dimeja dengan membabi buta. Cobalah untuk menyantap makanan dengan kadar glikemik yang lebih rendah. Makanan tersebut akan dicerna tubuh lebih lambat sehingga kenaikan gula arah akan stabil dalam waktu yang lebih lama. Selain itu, jangan lupa untuk menyertakan buah dan sayuran agar nutrisi anda tetap terpenuhi.


Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.