Tips Napas Kuat Tidak Mudah Ngos-Ngosan
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.Kecapekan atau napas ngos-ngosan sering di alami oleh orang yang usianya mulai 50 tahun ke atas. Bagi anak muda atau orang dewasa usia sekitar 40 tahun, melakukan aktivitas yang cukup merat tidak menjadikan kecapekan atau napas ngos-ngosan. Namun apabila orang tua itu rajin melakukan latihan fisik, maka dia tidak akan mengalami kecapekan atau napas ngos-ngosan saat beraktivitas berat. Saat melakukan kegiatan fisik yang sama, orang yang lebih tua jelas harus bekerja lebih keras daripada anak muda. Namun, bila orang yang lebih tua itu berolahraga teratur, perbedaan yang disebabkan oleh usia tersebut dapat dipersempit. Dalam suatu pengkajian yang membandingkan orang-orang yang sehari-hari kurang bergerak, masing-masing berusia antara 60 hingga 70 tahun dan mereka yang baru berusia 20 dan 30 tahun, periset mendapati bahwa untuk berjalan dengan kecepatan yang sama, pria dan wanita berumur membutuhkan jumlah oksigen yang lebih banyak dibanding anak muda. Namun, itu terjadi enam bulan sebelum para orang tua tersebut mengikuti program olahraga. Setelah orang-orang berumur itu mengikuti latihan jalan kaki, joging, bersepeda, dan peregangan, mereka dapat memulihkan kembali exercise efficiency mereka. Kelebihan dari orang yang rajin melakukan latihan olah raga adalah dapat membuat napas lebih efisien dalam mengambil oksigen. Setelah melakukan olah raga berat misalnya lari satu kilometer tanpa berhenti. Orang yang sudah biasa latihan tentu berbeda dong dari orang yang tidak latihan. Orang yang terbiasa dengan latihan olah raga daya kerja paru-parunya lebih bagus. Karena Misalnya setelah berlari satu kilometer, dia tidak merasa capek dan masih punya sisa cadangan untuk melakukan aktifita lain. Exercise efficiency merujuk pada seberapa banyak energi yang dikeluarkan tubuh untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Pada awal pengkajian, pria dan wanita berumur butuh 20 persen oksigen lebih banyak dibanding anak muda untuk berjalan dengan kecepatan yang sama. Meski begitu, enam bulan kemudian setelah mereka teratur berolahraga tiga kali seminggu masing-masing 90 menit exercise efficiency orang berumur itu membaik 30 persen. Berarti lebih banyak dibanding anak muda yang hanya membaik 2 persen. Pengkajian yang dilakukan oleh tim pimpinan Dr. Wayne C. Levy dari University of Washington di Seattle ini muncul di Journal of the American College of Cardiology. Sebelumnya sudah diketahui, begitu seseorang mulai menua, terjadi penurunan kapasitas exercise, yaitu seberapa banyak beban kegiatan yang dapat dilakukan seseorang sebelum ngos-ngosan. Namun, dari pengkajian itu diketahui, penurunan kemampuan itu rupanya tak semata-mata karena sistem kardiovaskular yang menua, sehingga kurang mampu mengalirkan pasokan oksigen ke otot-otot untuk bekerja. Penurunan itu rupanya juga disebabkan oleh kurang aktifnya orang tua dalam berkegiatan. Padahal, melalui kegiatan fisik yang teratur, penurunan itu dapat dihambat. Itulah tips bagaimana agar seeorang tidak mudah kecapekan atau mengalami napas ngos-ngosan Sumber https://www.olahragakesehatanjasmani.com/Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis. Artikel bisnis dan investasi
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.
Kecapekan atau napas ngos-ngosan sering di alami oleh orang yang usianya mulai 50 tahun ke atas. Bagi anak muda atau orang dewasa usia sekitar 40 tahun, melakukan aktivitas yang cukup merat tidak menjadikan kecapekan atau napas ngos-ngosan. Namun apabila orang tua itu rajin melakukan latihan fisik, maka dia tidak akan mengalami kecapekan atau napas ngos-ngosan saat beraktivitas berat.
Saat melakukan kegiatan fisik yang sama, orang yang lebih tua jelas harus bekerja lebih keras daripada anak muda. Namun, bila orang yang lebih tua itu berolahraga teratur, perbedaan yang disebabkan oleh usia tersebut dapat dipersempit.
Dalam suatu pengkajian yang membandingkan orang-orang yang sehari-hari kurang bergerak, masing-masing berusia antara 60 hingga 70 tahun dan mereka yang baru berusia 20 dan 30 tahun, periset mendapati bahwa untuk berjalan dengan kecepatan yang sama, pria dan wanita berumur membutuhkan jumlah oksigen yang lebih banyak dibanding anak muda.
Namun, itu terjadi enam bulan sebelum para orang tua tersebut mengikuti program olahraga. Setelah orang-orang berumur itu mengikuti latihan jalan kaki, joging, bersepeda, dan peregangan, mereka dapat memulihkan kembali exercise efficiency mereka.
Kelebihan dari orang yang rajin melakukan latihan olah raga adalah dapat membuat napas lebih efisien dalam mengambil oksigen. Setelah melakukan olah raga berat misalnya lari satu kilometer tanpa berhenti. Orang yang sudah biasa latihan tentu berbeda dong dari orang yang tidak latihan. Orang yang terbiasa dengan latihan olah raga daya kerja paru-parunya lebih bagus. Karena Misalnya setelah berlari satu kilometer, dia tidak merasa capek dan masih punya sisa cadangan untuk melakukan aktifita lain.
Exercise efficiency merujuk pada seberapa banyak energi yang dikeluarkan tubuh untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Pada awal pengkajian, pria dan wanita berumur butuh 20 persen oksigen lebih banyak dibanding anak muda untuk berjalan dengan kecepatan yang sama.
Meski begitu, enam bulan kemudian setelah mereka teratur berolahraga tiga kali seminggu masing-masing 90 menit exercise efficiency orang berumur itu membaik 30 persen. Berarti lebih banyak dibanding anak muda yang hanya membaik 2 persen.
Pengkajian yang dilakukan oleh tim pimpinan Dr. Wayne C. Levy dari University of Washington di Seattle ini muncul di Journal of the American College of Cardiology. Sebelumnya sudah diketahui, begitu seseorang mulai menua, terjadi penurunan kapasitas exercise, yaitu seberapa banyak beban kegiatan yang dapat dilakukan seseorang sebelum ngos-ngosan.
Namun, dari pengkajian itu diketahui, penurunan kemampuan itu rupanya tak semata-mata karena sistem kardiovaskular yang menua, sehingga kurang mampu mengalirkan pasokan oksigen ke otot-otot untuk bekerja.
Penurunan itu rupanya juga disebabkan oleh kurang aktifnya orang tua dalam berkegiatan. Padahal, melalui kegiatan fisik yang teratur, penurunan itu dapat dihambat.
Itulah tips bagaimana agar seeorang tidak mudah kecapekan atau mengalami napas ngos-ngosan
Selain sebagai media informasi pendidikan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.