Mengurai Gaslighting dalam Hubungan

Mengurai Gaslighting dalam Hubungan

Gaslighting adalah bentuk psikologis yang bertujuan membuat seseorang meragukan kewarasan atau persepsinya sendiri. Istilah ini berasal dari sebuah film tahun 1944 yang berjudul "Gaslight," di mana karakter utama mencoba membuat istrinya meragukan kewarasan dirinya sendiri dengan mengubah lingkungan sekitarnya dan kemudian berpura-pura bahwa perubahan tersebut tidak terjadi. Dalam konteks hubungan interpersonal, gaslighting dapat terjadi ketika seseorang dengan sengaja menciptakan kebingungan, keraguan, atau membujuk dalam pikiran orang lain untuk mendapatkan kekuasaan atau kontrol. Taktik gaslighting dapat mencakup pengingkaran fakta, penyampaian informasi palsu, atau menciptakan situasi yang membingungkan.

Pada dasarnya gaslighting mempermainkan emosi seseorang. Ini terjadi pada begitu banyak orang dan kebanyakan orang bahkan tidak menyadarinya karena berada pada tingkat bawah sadar. Ini sangat menakutkan dan ini adalah masalah yang perlu dibicarakan.

Contoh percakapan gaslighting sepasang kekasih dalam hubungan:

Lisa: Ryan, aku merasa sedikit khawatir belakangan ini. Apa kita bisa bicara serius?

Ryan: (mengangkat sebelah alis) Tentu, Lisa. Apa yang membuatmu khawatir?

Lisa: Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres dalam hubungan kita, seperti ada ketidakjelasan.

Ryan: (menyipitkan mata) Maaf, aku tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Kita selalu baik-baik saja, kan?

Lisa: (memandangnya bingung) Nah, itu dia yang membuatku bingung. Kadang-kadang aku merasa seperti aku tidak tahu apa-apa lagi.

Ryan: (menggeleng) Mungkin kamu terlalu sensitif. Aku pikir kamu terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu.

Lisa: (memasang senyum cemas) Mungkin saja, tapi aku hanya ingin kita jujur satu sama lain.

Ryan: (menggumam) Jujur? Aku selalu jujur padamu. Tapi terkadang kamu terlalu paranoid.

Lisa: (menggigit bibir) Aku hanya mencoba mengungkapkan perasaanku. Ini bukan tentang mempercayaimu.

Ryan: (mengedipkan mata) Mungkin kamu hanya tidak bisa menghargai semua yang sudah aku lakukan untukmu.

Lisa: (menggeleng) Bukan itu masalahnya. Aku hanya ingin kita berdua merasa aman dalam hubungan ini.

Ryan: (memandangnya tajam) Lisa, mungkin kamu yang perlu mengubah perspektifmu. Aku tidak tahu kenapa kamu selalu mencari-cari masalah.

Lisa: (menangis) Aku tidak mencari masalah. Aku hanya ingin kita saling mendukung.

Ryan: (menghela napas) Kamu selalu membuat semuanya rumit. Aku capek.

Lisa: (mengangkat wajahnya) Maafkan aku jika aku membuatmu merasa seperti itu. Aku hanya ingin kita bisa bicara terbuka.

Ryan: (berdiri) Aku butuh waktu sendiri. Aku capek mendengarkan keluhanmu.

Ryan pergi meninggalkan Lisa yang terdiam di meja kafe, merasa semakin terpuruk dan bingung.


Dalam skenario ini, Ryan menggunakan gaslighting untuk merendahkan perasaan dan persepsi Lisa. Ia mencoba membuat Lisa merasa seperti yang dia rasakan tidak benar, padahal sebenarnya Lisa hanya ingin memperbaiki komunikasi dan keberlanjutan hubungan mereka. Gaslighting dapat membuat korban merasa terisolasi dan meragukan kewarasannya sendiri.

Cara untuk menghadapi orang orang yang gaslighting diantaranya :

  1. Mendekatkan diri kepada Tuhan
  2. Perbanyak teman dan memperluas jaringan pertemanan. Jika kita terus menerus berteman dengan orang yang gasloghting kita akan kehilangan diri kita, merasa diri ini paling bodoh, selalu salah, tidak bisa berkembang. Karena kita di doktrin oleh pengaruh pengaruh buruk. 
  3. Sebisa mungkin menghindari orang-orang yang gaslighting. Tegas dengan dirimu sendiri untuk menolak ajakan pergi. 

Sumber : https://pin.it/6UZuPfo